Penikmat Firman Allah

Melihat Pribadi Allah melalui Kebesaran Firman-Nya

Nama:
Lokasi: Jakarta, Indonesia

Jumat, Desember 21, 2007

Bekerja Menghasilkan Buah

Kehidupan kita adalah bagaikan pohon-pohon kehidupan yang dituntut menghasilkan buah. Di dalam Filipi 1:22A, kita dituntut untuk bekerja dan menghasilkan buah. “ Jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah”. Baik jasmani maupun rohani, Tuhan mencari buah. Buah itu yang menikmati adalah orang lain, bukan untuk pohon itu sendiri. Buah yang dihasilkan ada yang baik ada yang buruk, bahkan ada juga yang tidak berbuah sama sekali.

Lukas 13:6-9, Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah. Percuma kita hidup jika tidak menghasilkan buah. Bagaimana dengan buah pemikiran kita, buah perasaan, buah bibir, Apakah baik? Jangan sampai Tuhan menebang pohon kehidupan kita.

Dari ayat ini sangat jelas sekali, betapa besar peranan dan kuasa doa penyahutan yang dikerjakan oleh pengurus kebun anggur (Gembala / Hamba Tuhan). Melalui dia, sehingga diberi kesempatan 1 tahun lagi, untuk pohon itu tetap hidup. Pohon ara adalah bagaikan bangsa kafir, banyak menyerap pupuk / air tetapi tidak menghasilkan apapun. Kita tahu apa yang menjadi kekurangan kita, seperti kekurangan pada 7 sidang jemaat di Kitab Wahyu. Kita harus gumuli satu persatu hingga terlepas sehingga terjadi keubahan demi keubahan.

Roma 1:11-13, Hamba Tuhan merindukan buah-buah yang baik, jangan mengecewakan gembala kecil dan juga Hamba-Hamba Tuhan, karena kita tinggal di dalam pemeliharaannya. Pemilik kebun anggur adalah Tuhan sendiri, sedangkan yang mengurus adalah Hamba-Hamba Tuhan.

Matius 7:15-20, untuk menghasilkan buah yang baik, dimulai dari tubuh yang harus disucikan. Hasilkanlah buah sesuai dengan pertobatan. Tidak mungkin kita menghasilkan buah jika tidak mengalami pertobatan demi pertobatan.

Matius 3:10,8 Kapak sudah tersedia di pohon, tinggal tunggu waktunya saja. Kuncinya adalah bertobat. Tinggalkan yang lalu-lalu dan sekarang kita berlari, seperti kata Rasul Paulus.

Lukas 13:8, “Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya". Ini terkait dengan Ibrani 13:17, “Taatilah gembalamu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang mengadakan penyahutan …” . Penggembalaan yang baik akan menghasilkan buah-buah yang baik. Sebaliknya adalah digembalakan oleh maut, terlalu bangga dan terlalu percaya kepada dirinya sendiri (Mazmur 49:14-16).

Roma 7:4-6, Supaya kita berbuah bagi Allah, bukan bagi maut. Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan kita, meskipun dengan Hukum Taurat kita bisa mengenal dosa.

Berikut ini adalah contoh orang-orang yang hidupnya tidak menghasilkan buah.
Kain, tidak ada kebaikan dalam hatinya. Marah, yang tidak diperdamaikan akhirnya pembunuhan.
Bileam, tidak ada keadilan dalam hatinya. Pelayanan yang diiming-imingi dengan uang.
Korah, tidak ada kebenaran dalam hatinya memberontak. Mulut berkata iya, tetapi sikap tidak.

Kalau ketiga pribadi ini tidak mau disucikan, maka akan mengkhamirkan perjamuan kasih dalam ibadah (Yudas 1:11,12). Hiduplah dalam terang supaya berbuah (Efesus 5:11), kalau mau berbuah :
1. Menerima teguran / peringatan Tuhan melalui Firman Allah (Ibrani 12:5-17). Jangan anggap enteng Firman Allah dan jangan putus asa jika diperingatkan-Nya. Kalau tidak mau ditegur berarti adalah anak haram.

2. Hidup dalam terang kesucian lewat berharap kepada-Nya (Yeremia 17:7-8; I Yohanes 3:3).

3. Suka tinggal dalam bait Tuhan untuk hidup dalam kebenaran sehingga bisa menyembah dalam Roh dan kebenaran dalam perkataan-Nya (Mazmur 92:13-16).

Lukas 13:8-9
Imamat 19:23-25
Sampai tahun ke-3 buah itu jangan dimakan.
Tahun ke-4 dipersembahkan bagi Tuhan, yaitu hidup dalam pembaharuan.
Tahun ke-5 baru boleh kita nikmati.
Mazmur 1:1-3, kehidupan yang menghasilkan buah, apa yang diperbuatnya berhasil.
Wahyu 22:1-5, Tanaman yang ditanam Tuhan sendiri akan menghasilkan buah dan daun.
Pohon yang menghasilkan buah 12 kali setahun dan daunnya bermanfaat untuk menyembuhkan bangsa-bangsa.