4 Perkara yang Tidak Pernah Cukup
Catatan FA, 14 Jan 2006
Ketahuilah bahwa hari-hari akhir, akan dating masa yang sukar (2 Timotius 3:1). Bahkan kecemaran dan kejahatan semakin meningkat. Firman Allah, ya dan amin. Firman Allah adalah huruf tetapi jika diterangi dengan Roh Kudus akan hidup. Firman Allah jika hanya didengar saja, tidak akan mengubah sesuatu.
Kejahatan yang merebak akhir-akhir ini, digambarkan bagaikan binatang lintah. Lintah akan mendatangi manusia, jika tercium bau manusia. Lintah yang kecil akan menjadi besar. Kalau menghisap darah, tidak akan pernah merasa puas. Lintah ini punya 2 anak perempuan dan selalu berkata beri dan beri. Satu anak tidak cukup, 2 pun tidak cukup, minta sebanyak-banyaknya. Kejahatan selalu muncul dan muncul, terutama kejahatan moral. Manusia kalau moralnya sudah jahat, biar sudah melayani. Tidak akan pernah puas dalam melakukan kejahatan. Tidak pandang bulu atau usia. Jangan menutup mata terhadap kenyataan ini. Sebelum sibuk dengan segala perkara, bawakan diri di bawah kaki Tuhan dalam menghadapi dunia yang bagaikan lintah untuk mengayomi hidup kita (Amsal 30:17).
Seorang Salomo yang tidak menginginkan kekayaan tetapi hikmat dan yang tidak menginginkan musuhnya tewas. Mengatakan mata-mata yang mengolok ayah, dipatok gagak lembah. Kebanyakan anak maunya bebas, tidak mau di bawah pengawasan penggembalaan. Padahal bagaimana Israel yang sejak muda sudah dididik dalam system penggembalaan. Allah adalah gembala yang baik, tetapi mengapa sering maunya bebas. Anak itu tidak tahu bagaimana ujungnya. Cepat atau lambat kekuasaan akan menerkam mereka. Bukan saja mata tetapi juga pelitanya akan padam. Ketika dunia gelap, pelitanya malah tidak bersinar. Menganggap ringan Firman Allah. Bukan saja mengolok tetapi juga mengutuk ayah / ibu (Amsal 20:20). Karena itu Salomo mengatakan pada Amsal 30:15 dan 16.
Ada 4 hal yang tidak pernah cukup :
Dunia orang mati
Rahim yang mandul
Bumi yang tidak pernah puas dengan air
Api yang tidak pernah berkata cukup
Ke-empat hal ini merupakan bahasa Alkitab yang memiliki pengertian rohani, ini adalah suatu fakta yang ditujukan Tuhan kepada kita
1. Kubur yang tidak pernah kenyang
Berkaitan dengan tubuh yang mati, ini berbicara tentang kebinasaan suatu tubuh atau badan. Ini disebabkan oleh kesombongannya. Kesombongan ada di dalam hati manusia (Habakuk 2:5).
Tuhan tidak menginginkan kita sombong.
Yesaya 40:11, Tuhan yang menggembalakan ternak domba, mulai dari anak-anak domba hingga induk-induk domba dituntunnya. Jangan sampai tabiat berubah menjadi sombong, sebab ini merupakan suatu penghianatan. Seharusnya mereka berterimakasih atas penggembalaan Tuhan, atas banyak hal yang kita terima. Padahal itu semua adalah titipan. Kalau tidak berterima kasih kepada Tuhan, ini adalah bagaikan kubur yang mengaga, yang tidak pernah puas (Yesaya 38:18). Jangan sampai roh dunia nyelusup masuk sehingga membuat kita berubah.
Di dalam Tuhan ada jalan keluar, seperti halnya Rasul Paulus. Dulu, dia sangat jahat sekali, menyiksa umat Tuhan dengan melontarkan dengan batu. Tetapi lewat, pengalaman mati bangkit (angka 3) dia berubah. Dia dipakai dan diberkati. Tetapi tetap rendah hati.
1 Korintus 15:1-9, ini adalah suatu pengakuan hidup Rasul Paulus yang dulu dikenal sangat jahat, tetapi berubah. Mengucap syukurlah dalam segala perkara (I Tesalonika 5:18). Di tengah kesulitan ekonomi, bukannya malah malah semakin dekat kepada Tuhan, malah mau bebas. Jika sampai hari ini tetap hidup, jangan berkeluh kesah. Tubuh ini dapat dipersembahkan untuk dikembalikan kepada Tuhan, selagi tubuh masih hidup. Sebab jika sudah di liang kubur tidak lagi dapat berterimakasih.
2. Rahim yang mandul
Ada banyak wanita mandul, seperti halnya : Sarah istri Abraham, Rachel istri Yakub, Istri Manoah, Hanna, Elizabeth dan Mikhal (istri Daud). Tetapi walaupun disebut mandul, pada akhirnya menghasilkan anak. Hanya satu saja yang tetap mandul, yaitu Mikhal. Karena mulutnya yang banyak omong, apalagi melihat Daud yang menari-nari di depan tabut. Tidak boleh banyak omong bukan berarti berdiam diri terhadap kasih Tuhan, Firman Allah.
1 Petrus 3:3-4, Perhiasan yang betul adalah bathin, terjadi keubahan sikap. Yang paling banyak bicara biasanya adalah istri (wanita = gambar gereja). Begitu ada masalah langsung bicara. Perhiasan gereja adalah berdiam diri, kalau bicara, bicara yang benar. Itu adalah gereja rohani. Segala sesuatu yang dibicarakan harus bertanggungjawab kepada Tuhan, kenapa harus repot. Kenapa untuk Mikhal Tuhan tidak merubah, karena persoalan mulut. Pada Tuhan selalu ada jalan keluar.
Ada 6 wanita mandul :
Sarah, Kejadian 11:30
Rachel, Kejadian 29:31
Manoah, Hakim-hakim 13:22-25
Hanna, 1 Samuel 1:5-20
Elizabeth, Lukas 1:7,13
Mikhal, 2 Samuel 6:16-23
Dari keenam wanita tersebut, hanya Mikhal (istri Daud) yang tetap mandul. Walaupun Daud adalah Raja, tetapi dia belajar merendahkan diri. Sama seperti ketika masih muda dulu, tidak ada perubahan. Akibat mulutnya tidak bisa ditahan, tidak menghasilkan anak sampai mati. Padahal Tuhan menciptakan nikah untuk berkembang biak.
3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air
Air diberikan ke bumi dengan maksud menghasilkan pohon dan buah. Tetapi Alkitab menyebut bumi tidak pernah puas dengan air karena tidak ada proses pertumbuhan tanaman atau pohon.
Ulangan 32:1-2, kalau tanah hati diberikan air (Firman Allah) dan hujan (Pengajaran), sekian puluh tahun, sudahkan menghasilkan buah-buah? Air juga bicara Roh Kudus (Yesaya 44:3). Kita sudah diberi air, tetapi apakah dari dalam sudah menghasilkan buah. Firman Allah dan Roh Kudus sudah diberikan seharusnya menghasilkan kehidupan, tetapi kematian yang berakhir dengan pembakaran (Ibrani 6:7-8).
4.Api yang tidak pernah berkata cukupApi tidak peduli terhadap bangunan yang terbuat dari apapun tidak akan cukup dan puas. 1 Korintus 3:13, Semua nanti kita akan menghadapi, sebab api Tuhan tidak cukup dengan 1 rumah. Api, ini adalah api penghukuman, yang menjalar kemana saja dan tidak akan berhenti. Tuhan akan mulai dari dalam rumah Allah dulu, terutama sifat tabiat dan karakter kita (Wahyu 14:9-11).
Ketahuilah bahwa hari-hari akhir, akan dating masa yang sukar (2 Timotius 3:1). Bahkan kecemaran dan kejahatan semakin meningkat. Firman Allah, ya dan amin. Firman Allah adalah huruf tetapi jika diterangi dengan Roh Kudus akan hidup. Firman Allah jika hanya didengar saja, tidak akan mengubah sesuatu.
Kejahatan yang merebak akhir-akhir ini, digambarkan bagaikan binatang lintah. Lintah akan mendatangi manusia, jika tercium bau manusia. Lintah yang kecil akan menjadi besar. Kalau menghisap darah, tidak akan pernah merasa puas. Lintah ini punya 2 anak perempuan dan selalu berkata beri dan beri. Satu anak tidak cukup, 2 pun tidak cukup, minta sebanyak-banyaknya. Kejahatan selalu muncul dan muncul, terutama kejahatan moral. Manusia kalau moralnya sudah jahat, biar sudah melayani. Tidak akan pernah puas dalam melakukan kejahatan. Tidak pandang bulu atau usia. Jangan menutup mata terhadap kenyataan ini. Sebelum sibuk dengan segala perkara, bawakan diri di bawah kaki Tuhan dalam menghadapi dunia yang bagaikan lintah untuk mengayomi hidup kita (Amsal 30:17).
Seorang Salomo yang tidak menginginkan kekayaan tetapi hikmat dan yang tidak menginginkan musuhnya tewas. Mengatakan mata-mata yang mengolok ayah, dipatok gagak lembah. Kebanyakan anak maunya bebas, tidak mau di bawah pengawasan penggembalaan. Padahal bagaimana Israel yang sejak muda sudah dididik dalam system penggembalaan. Allah adalah gembala yang baik, tetapi mengapa sering maunya bebas. Anak itu tidak tahu bagaimana ujungnya. Cepat atau lambat kekuasaan akan menerkam mereka. Bukan saja mata tetapi juga pelitanya akan padam. Ketika dunia gelap, pelitanya malah tidak bersinar. Menganggap ringan Firman Allah. Bukan saja mengolok tetapi juga mengutuk ayah / ibu (Amsal 20:20). Karena itu Salomo mengatakan pada Amsal 30:15 dan 16.
Ada 4 hal yang tidak pernah cukup :
Dunia orang mati
Rahim yang mandul
Bumi yang tidak pernah puas dengan air
Api yang tidak pernah berkata cukup
Ke-empat hal ini merupakan bahasa Alkitab yang memiliki pengertian rohani, ini adalah suatu fakta yang ditujukan Tuhan kepada kita
1. Kubur yang tidak pernah kenyang
Berkaitan dengan tubuh yang mati, ini berbicara tentang kebinasaan suatu tubuh atau badan. Ini disebabkan oleh kesombongannya. Kesombongan ada di dalam hati manusia (Habakuk 2:5).
Tuhan tidak menginginkan kita sombong.
Yesaya 40:11, Tuhan yang menggembalakan ternak domba, mulai dari anak-anak domba hingga induk-induk domba dituntunnya. Jangan sampai tabiat berubah menjadi sombong, sebab ini merupakan suatu penghianatan. Seharusnya mereka berterimakasih atas penggembalaan Tuhan, atas banyak hal yang kita terima. Padahal itu semua adalah titipan. Kalau tidak berterima kasih kepada Tuhan, ini adalah bagaikan kubur yang mengaga, yang tidak pernah puas (Yesaya 38:18). Jangan sampai roh dunia nyelusup masuk sehingga membuat kita berubah.
Di dalam Tuhan ada jalan keluar, seperti halnya Rasul Paulus. Dulu, dia sangat jahat sekali, menyiksa umat Tuhan dengan melontarkan dengan batu. Tetapi lewat, pengalaman mati bangkit (angka 3) dia berubah. Dia dipakai dan diberkati. Tetapi tetap rendah hati.
1 Korintus 15:1-9, ini adalah suatu pengakuan hidup Rasul Paulus yang dulu dikenal sangat jahat, tetapi berubah. Mengucap syukurlah dalam segala perkara (I Tesalonika 5:18). Di tengah kesulitan ekonomi, bukannya malah malah semakin dekat kepada Tuhan, malah mau bebas. Jika sampai hari ini tetap hidup, jangan berkeluh kesah. Tubuh ini dapat dipersembahkan untuk dikembalikan kepada Tuhan, selagi tubuh masih hidup. Sebab jika sudah di liang kubur tidak lagi dapat berterimakasih.
2. Rahim yang mandul
Ada banyak wanita mandul, seperti halnya : Sarah istri Abraham, Rachel istri Yakub, Istri Manoah, Hanna, Elizabeth dan Mikhal (istri Daud). Tetapi walaupun disebut mandul, pada akhirnya menghasilkan anak. Hanya satu saja yang tetap mandul, yaitu Mikhal. Karena mulutnya yang banyak omong, apalagi melihat Daud yang menari-nari di depan tabut. Tidak boleh banyak omong bukan berarti berdiam diri terhadap kasih Tuhan, Firman Allah.
1 Petrus 3:3-4, Perhiasan yang betul adalah bathin, terjadi keubahan sikap. Yang paling banyak bicara biasanya adalah istri (wanita = gambar gereja). Begitu ada masalah langsung bicara. Perhiasan gereja adalah berdiam diri, kalau bicara, bicara yang benar. Itu adalah gereja rohani. Segala sesuatu yang dibicarakan harus bertanggungjawab kepada Tuhan, kenapa harus repot. Kenapa untuk Mikhal Tuhan tidak merubah, karena persoalan mulut. Pada Tuhan selalu ada jalan keluar.
Ada 6 wanita mandul :
Sarah, Kejadian 11:30
Rachel, Kejadian 29:31
Manoah, Hakim-hakim 13:22-25
Hanna, 1 Samuel 1:5-20
Elizabeth, Lukas 1:7,13
Mikhal, 2 Samuel 6:16-23
Dari keenam wanita tersebut, hanya Mikhal (istri Daud) yang tetap mandul. Walaupun Daud adalah Raja, tetapi dia belajar merendahkan diri. Sama seperti ketika masih muda dulu, tidak ada perubahan. Akibat mulutnya tidak bisa ditahan, tidak menghasilkan anak sampai mati. Padahal Tuhan menciptakan nikah untuk berkembang biak.
3. Bumi yang tidak pernah puas dengan air
Air diberikan ke bumi dengan maksud menghasilkan pohon dan buah. Tetapi Alkitab menyebut bumi tidak pernah puas dengan air karena tidak ada proses pertumbuhan tanaman atau pohon.
Ulangan 32:1-2, kalau tanah hati diberikan air (Firman Allah) dan hujan (Pengajaran), sekian puluh tahun, sudahkan menghasilkan buah-buah? Air juga bicara Roh Kudus (Yesaya 44:3). Kita sudah diberi air, tetapi apakah dari dalam sudah menghasilkan buah. Firman Allah dan Roh Kudus sudah diberikan seharusnya menghasilkan kehidupan, tetapi kematian yang berakhir dengan pembakaran (Ibrani 6:7-8).
4.Api yang tidak pernah berkata cukupApi tidak peduli terhadap bangunan yang terbuat dari apapun tidak akan cukup dan puas. 1 Korintus 3:13, Semua nanti kita akan menghadapi, sebab api Tuhan tidak cukup dengan 1 rumah. Api, ini adalah api penghukuman, yang menjalar kemana saja dan tidak akan berhenti. Tuhan akan mulai dari dalam rumah Allah dulu, terutama sifat tabiat dan karakter kita (Wahyu 14:9-11).
<< Home